Kamis, 03 Desember 2015

Mengitung kebutuhan pestisida dan kosentrasi

MENGHITUNG KEBUTUHAN PESTISIDA
   Asssalaammuallaikum wr wb
Dalam membudidayakan tanaman di butuhkan perhitungan matang dalam menentukan kebutuhan tanaman agar kelak panen nanti dapat menghasilkan apa yang diinginkan oleh petani. Para petani dianjurkan untuk mengetahui kebutuhan pestisida agar tidak membuang uang yg berlebihan, maka dari itu saya akan membahas menghitung kebutuhan pestisida dengan artikel dibawah ini:
Tanaman yang terkena hama biasanya akan ada ciri - ciri pada daun, batang, seperti daun sobek, bintik - bintik hitam pada daun, dlln. Gejala tersebut bisa terjadi karena serangan hama seperti ulat, thrips, tungau dst. Maka solusi tercepat untuk mengatasi itu mengunakan POPT (Pengendalian Organisme Pengangu Tanaman) secara kimawi itulah solusi tercepat namun harus mengunakan biaya.
Pengunaan Pestisida dapat merusak struktuk tanah dan juga bisa merugikan tanaman bila pemakain berlebihan, dan untuk menatisipasi itu ada perhitungan kebutuhan pestisida dengan rumus
Kebutuhan pestisida = kosentrasi (Gr/l ) x Volume semprot (liter)
Contoh :
Dik : luas lahan 50000 m²
        Kosentrasi 2 gr/l
        Volume semprot 500 l/ha
Dit : kebutuhan Pestisida ?
Jawab :
Volume semprot dalam luas lahan 50000 m²
V. Semprot = V.semprot (liter) x L. Lahan / 10000 m²
V. Semprot = 500 l x 50000m² / 10000m²
V. Semprot = 250 liter
Kebutuhan Pestisida
K. Pestisida = Kosentrasi (gr/l) x V. Semprot ( liter)
K. Pestisida = 2gr/l x 250 L
K. Pestisida = 500 liter

Keperluan Kosentrasi pun harus dihitung dengan matang agar dosis yang digunakan tidak berlebihan, simak perhitungan kosentrasi dengan satuan gr dalam luas lahan 5 ha atau 50000m² dan pengisian Handsprayer dengan kapasitas 15 liter.
Dik : kosentrasi = 2gr/l
        V.semprot = 500 liter
        Kapasitas handsprasyer 15 liter
Dit : a. Berapa kosentrasi nya ?
        b. Berapa  kali pengisian handsprayer ?
Jawab :
A. Kosentrasi
Kosentrasi (gr) = kosentrasi (gr/l) x Volume semprot (liter)
Kosentrasi = 2 gr/l x 500 liter
Kosentrasi = 1000 gram

B. Pengisian handsprayer
Pengisian handsprayer = V. Semprot (liter) / kapasitas handsprayer (liter)
Pengisian handsprayer = 500 liter / 15 liter
Pengisian handsprayer = 33,33 kali dibulatkan 34 kali pengisian dalam 5 ha atau 50000 m²

Rabu, 02 Desember 2015

Pola tanam

1.Keuntungan dalam melaksanakan pola tanam
- Dalam jangka waktu tertentu dapat memberikan keuntungan baik dalam pengelolaan lahan maupun segi ekonomis
- Pengunaan tenaga kerja lebih efisiensi , terutama dalam pemeliharaan termasuk pemupukan, penyiangan dan pembumbunan
- Hasil dari pola tanam memberikan produktifitas yang tinggi per-satuan luas yang sama
2. Beberapa pola tanam yang bisa diterapkan
2.1 Pola tanam tunggal
Pola ini merupakan penanaman dalam satu areal hanya di tanami satu jenis tanaman saja , misalnya hanya jagung saja. Sistem ini biasanya diterapkan pada komoditas tanaman yang di usahakan dalam jumlah besar/lahan yang luas.
2.2 Tumpang sari (Intercropping)
Tumpang sari merupakan penanaman lebih dari satu tanaman, baik dalam umur yang sama maupun tanaman yang berbeda.contoh tanaman tumpang sari sama umur adalah jagung kedele
2.3 Tumpang Gilir (multipe Cropping)
Pola tanam yang dilakukan secara bruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk memperoleh keuntungan maksimum. Faktor-faktor tersebut dapat berupa :
- Biaya pengolahan tanah dapat ditekan, dan kerusakan tanah sebagai akibat terlalu sering diolah dapat terhindari
- Hasil panen secara beruntun dapat memperlancar pengunaan modal dan meningkatkan produktifitas lahan
- Kondisi lahan selalu tertutup tanaman , sangat membantu terjadinya erosi
Sisa komoditas tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau atau bahan pembuatan kompos
Contoh tanaman tumpang Gilir: Jagung muda, Padi gogo , Kacang tanah, dan Ubi kayu
2.4 Tanaman bersisipan (Relay Cropping)
Tanaman bersisipan ini merupakan bentuk pola tanam dengan cara menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman , selain tanaman pokok pada sebidang lahan , baik dalam waktu yang bersamaan atau pun yang berbeda
Pada umunya tipe pola tanam ini dikembangkan untuk mengintensifikasikan lahan, dengan demikian kemampuan lahan untuk menghasilkan semua produk pangan semakin tergali. Oleh karena itu pengelola dituntut semakin jeli menentukan tanaman apa yang perlu disisipkan agar waktu dan nilai ekonominya dapat membentuk dalam usaha meningkatkan pendapatan
Contoh; pada tana,an jagung disisipkan tanaman Kacang tanah, waktu tanaman jagung manis menjelang panen disisipkan kacang panjang
2.5 Tanaman Bergiliran ( Squentia Planting )
Tanaman bergiliran adalah penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang dilakukan secara bergiliran. Setelah tanaman yang satu panen kemudian baru ditanam tanaman berikutnya pada sebidang lahan tersebut
Contoh ; tanaman jagung dan kacang panjang, tanaman jagung dan kacang tanah

Selasa, 01 Desember 2015

Tahap Pengolahan tanah

  1. Pengolahan
    1. Pembukaan lahan
Pengolahan lahan adalah semua pekerjaan yang di tunjukan pada tanah untuk menciptakan media tanam yang ideal, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pembersihan rumput - rumput, pengemburan tanah, dan pembuatan parit - parit drainase adalah termasuk pengolahan tanah
    1. Pembuatan bedengan
Selanjutnya untuk memudahkan pekerjaan pemeliharan dibuat bedengan - bedengan dengan ukuran panjang yang diaesuaikan dengan lahan dan lebar 1 meter dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan 40-50 cm , selain sebagai jalan juga untuk saluran pembuangan air (drainase). Untuk areal yang tidak begitu luas bisa mengunakan guludan bukan bedengan  dan dengan lebar 20 cm , panjag disesuaikan lahan, tinggi 10-15 cm dan jarak antar guludan 70 cm

    1. Pengapuran
Umumnya tanah di indonesia beraifat asam (pH <7). Untuk menaikan pH tersebut di perlukan pengapuran , mengunakan kapur kalsit, gips, kadolomite, atau batu kapur talk. Dosis menaikan pH sebesar 480kg/ha. Pemberian kapur sebaiknya dilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman , dengan cara sebagai berikut:
  • Tanah di gemburkan dengan mencangkulnya
  • Kapur disebar merata
  • Tanah di cangkul kembali agar kapur dapat tercampur dengan tanah secara merata
    1. Pemupukan
Untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang atau kompos sebanyak 15-20kg/10m² atau kira kira 3 kaleng penuh bekas minyak tanah. Pemberian pupuk kandang bermaksud untuk memperbaiki struktur tanah agar kebih gembur , ariasi dan drainase lebih baik.
Pupuk anorganik yang berfungsi sebagai pupuk dasar  adalah urea , KCL, dan TSP. Cara menempatkan pupuk kandang maupun pupuk anorganik ialah dengan menaburkan disepanjang larikan

Dan sekian dari saya atas artikel pengolahan tanah haha meski harus mengembur kan tanah itu cape banget namun dari pengolahan tanah tersebut bisa sebagai olahraga saudara agar kuat. Jangan lupa bahwa kerja keras itu tidak secape yg dipikirkan namun, pikirkan bagaimana  mendapat hasil akhir yang terbaik